LUWU TIMUR, SULSEL - Kondisi Gedung ruang belajar kelas jauh Sekolah Dasar Negeri (SDN) 110 Saele yang terletak Di Dusun Sanggona Desa Asana Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi-Selatan sangat miris dimana sekolah ini terletak di wilayah pegunungan Desa Asana dan Jarak tempuh menuju sekolah inipun terbilang cukup jauh sebab melewati jalan bebatuan licin dan terjal.
Keberadaan sekolah ini cukup terpencil, selain jauh terlihat pula siswa belajar di gedung yang hanya beralaskan tanah yang sebagian bangunan gedung hanya berdindingkan tripleks dan papan kondisi bangunan sekolah ini juga sudah rapuh termakan usia.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
Bahkan menurut keterangan tenaga pendidik yang bertugas disekolah ini kalau gedung sekolah kelas jauh dulunya dibangun secara swadaya.
Ironisnya, selain kondisi gedung sekolah yang nampak tidak layak, juga tidak ditemukan adanya toilet untuk siswa maupun Tenaga Pendidik sehingga siswa maupun guru harus ke sungai jika ingin buang air.
" Disini tidak ada toilet, kami harus berjalan ke sungai jika ingin buang air" ungkap sejumlah guru yang ditemui disekolah ini selasa 5/9/2023.
Berdasarkan amatan awak media di lokasi kelas jauh ini terlihat ada pondasi yang baru dibangun, menurut informasi yang dihimpun awak media pondasi tersebut merupakan proyek pembangunan Ruang Kelas Belajar baru yang dibangun tahun ini. Hanya saja proyek tersebut juga menuai sorotan karena tidak transparan serta kualitas pondasi bangunan yang diduga asal-asalan
"Ini pondasi baru beberapa hari dikerjakan, katanya pondasi proyek bangunan ruang kelas baru, tapi tidak tahu juga sumber anggarannya darimana dan siapa pelaksananya karena tidak ada papan informasi. Juga kualitas campuran pondasi terlihat kurang bagus. Semoga saja ini bangunan permanen bukan semi permanen dan kami bersama orang tua siswa berharap juga ada pembangunan toilet tahun ini, karena kasihan siswa dan kami para guru sudah bertahun-tahun harus turun ke sungai jika ingin buang air, ini juga sangat beresiko bagi siswa" ungkap seorang guru yang enggan namanya ditulis.
Diketahui ada 21 orang siswa belajar di gedung kelas jauh ini yang terdiri dari enam tingkatan mulai dari kelas satu hingga kelas 6 dan tenaga pendidik sebanyak 9 orang terdiri dari 6 orang guru kelas, 1 guru agama, 1 guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK), dan 1 guru seni budaya.
Selain orang tua siswa, tenaga pendidik di sekolah ini juga berharap pembangunan Ruang Kelas Belajar yang permanen segera selesai tahun ini dan juga Ada Pembangunan Toilet untuk siswa dan tenaga pendidik.
Untuk itu masyarakat meminta Pemerintah Kabupaten Luwu Timur yang santer dengan slogan Inspiring segera perhatikan sekolah tersebut sehingga masyarakat yang tinggal di daerah ini bisa menyekolahkan anaknya seperti layaknya di daerah lain. Para Guru dan orang tua murid yang tinggal di kawasan ini juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Timur agar Sekolah ini dapat diperhatikan dari sisi anggaran.
Lanjut para orang tua siswa, kata dia, juga mengaku khawatir kala bersekolah dengan kondisi hujan dan angin kencang. Alasannya, bangunan sekolah yang sudah berusia dan bahan bangunan memakai bambu dan papan sangat merasa khawatir sebab dengan kondisi bangunan sekarang ini mudah roboh.